Pemeriksaan Diagnostik dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI)


Magnetic Resonance Imaging atau biasa dikenal dengan MRI adalah teknologi yang relatif baru dan masih terus dikembangkan. Teknologi ini pertama kali ditunjukkan pada tes sampel tabung kecil di tahun 1975 oleh ahli radiologi AS Paul Lauterbur.
MRI merupakan metode diagnostik yang digunakan untuk menghasilkan gambar organ dalam pada organisme hidup dan juga untuk menemukan jumlah kandungan air dalam struktur geologi dengan menggunakan pemaparan medan magnet dan frekuensi radio gelombang elektromagnetik pada atom-atom hidrogen di dalam tubuh.
Adapun cara kerja dari MRI sebagai berikut. Tubuh manusia hampir seluruhnya terdiri dari atom-atom hidrogen. Setiap atom hidrogen memiliki proton di intinya yang berputar seperti gasing pada sumbunya. Putaran ini menghasilkan magnet yang sangat lemah. Dalam kondisi normal, setiap proton hidrogen memiliki kutub magnet dengan arah berbeda-beda (random). Ketika dihadapkan pada medan magnet MRI yang sangat kuat, kutub-kutub magnet proton hidrogen menjadi selaras, seperti pasir besi yang berbaris rapi ketika didekati batang magnet. Setelah medan magnet MRI dimatikan, kutub-kutub atom secara bertahap akan kehilangan keselarasan dan kembali ke posisi semula. Ketika berpindah ke posisi semula inilah mereka akan mengirimkan sinyal frekuensi radio yang dapat ditangkap oleh mesin MRI dan diubah dengan komputer khusus menjadi gambar. Variasi lokasi dan kekuatan sinyal akan memberikan detil gambar yang berbeda. Misalnya, karakteristik gelombang radio yang dihasilkan oleh tulang berbeda dengan darah, dll. Semakin banyak jumlah air dalam jaringan tubuh, semakin tinggi kandungan atom hidrogennya, semakin cerah pula hasilnya pada gambar MRI.
Lama pemindaian MRI bervariasi, tergantung pada kondisi dan bagian tubuh yang dipelajari. Secara umum, MRI membutuhkan sekitar 20 sampai 30 menit (lebih lama dari rata-rata pemindaian dengan CT). MRI scanner menghasilkan kebisingan yang cukup keras sehingga Anda perlu memakai penyumbat telinga atau headphone untuk menurunkan suara ke tingkat yang dapat ditoleransi.
MRI cocok untuk semua orang, termasuk ibu hamil dan anak-anak. Namun, MRI mungkin bukan pilihan bagi Anda yang menggunakan perangkat elektronik atau logam di tubuh seperti alat pacu jantung, defibrillator, implan koklea, pompa insulin, katup jantung buatan, dll. Medan magnet yang kuat dapat membuat alat tersebut rusak. Sebaliknya, gerakan alat-alat tersebut dalam medan magnet juga dapat merusak mesin MRI yang sangat mahal.
Sebelum pemeriksaan MRI, persiapan yang harus dilakukan antara lain melepas semua perhiasan dan benda logam lainnya seperti kacamata, gigi palsu dan kawat gigi, jepit rambut dan alat bantu dengar. Selain itu, kartu kredit, kartu ATM dan kartu elektronik lain juga harus disingkirkan karena bisa rusak karena medan magnet. Pemeriksaan MRItertentu terkadang memerlukan penyuntikan agen kontras khusus ke pembuluh darah atau sendi. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas perubahan patologis di dalam bagian tubuh yang dipelajari.
Banyak keuntungan yang diberikan oleh MRI. MRI dapat digunakan pada semua bagian tubuh dan sangat berguna untuk mengevaluasi kondisi neurologis, gangguan otot dan sendi, tumor, dan kelainan pada jantung dan pembuluh darah. Kualitas gambar yang dihasilkan juga mempunyai resolusi yang lebih baik dibandingkan dengan CT Scan (Computed Axial Tomography Scan).

Functional magnetic resonance imaging (fMRI) yang merupakan jenis khusus MRI dapat menunjukkan kerja otak secara langsung. Ketika individu tersebut memegang atau melihat sesuatu, maka wilayah otak tertentu akan aktif. Penggunaan MRI sangat penting untuk mengetahui fungsi otak apa yang terpengaruh oleh tumor, pembedahan, stroke dan lain-lain. 

Komentar

Postingan Populer