Asuhan Keperawatan Kanker Nasofaring
Bapak
Toni (45th) seorang tukang kayu di Kota Jogja sering mengeluhkan nyeri di pagi
hari, telinga berdenging dan terasa penuh serta seringkali mimisan saat banyak
beraktivitas. Bapak Toni juga sering merasa hidungnya tersumbat karena terdapat
lendir sehingga sering mengalami kesulihan saat bernafas. Akhir-akhir ini bapak
toni juga sering mengalami kesulitan saat menelan dan mengalami penurunan nafsu
makan. Setelah diperiksakan ke RS. PASTI SEMBUH, Bapak Toni mendapatkan
diagnosis Ca Nasofaring stadium III. Sejak mendapatkan diagnosa tersebut bapak
Toni menjalani terapi kemoterapi secara rutin setiap dua minggu sekali. Bapak Toni juga mengeluh malu karena kebotakan yang
dialaminya setelah melakukan kemoterapi. Ns Aoi yang melakukan
pemeriksaan fisik pada Bapak Toni menemukan adanya pembesaran kelenjar limfa
pada leher bapak Toni. Setelah dikaji lebih lanjut, hasil pemeriksaan TTV menunjukkan
HR: 80 kali/menit, RR: 19kali/menit, TD: 120/90 mmHg, dengan TB: 160cm, BB:
50
kg (turun 15 kg dari berat
awal sebelum sakit, yaitu 65 kg). Dari pengkajian
langsung kepada Bapak Toni, bapak toni ternyata tinggal di daerah yang dekat
dengan pabrik sehingga udara di sekitarnya kotor. Selain itu Bapak Toni juga
mempunyai kebiasaan buruk yakni merokok. Bapak toni berlatarbelakang pendidikan
SD.Apakah asuhan keperawatan yang tepat untuk diberikan Ns. Aoi kepada Bapak
Toni?
PENGKAJIAN
1.
Identitas
a. Identitas
Pasien
Nama :
Toni Wardana
Umur :
45 tahun
Agama :
Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status :
Sudah menikah
Pendidikan :
SD
Pekerjaan : Tukang
kayu
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Kota Jogja
Tanggal Pengkajian : 25 September 2012
Diagnosa Medis
: Ca
Nasofaring
BB : 50 Kg
TB : 160 cm
2. Status
Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1)
Pasien
merupakan menjalani terapi kemoterapi secara rutin setiap dua
minggu sekali.
2)
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
·
Pasien
memeriksakan penyakitnya ke RS
·
Pasien
taat melakukan kemoterapi secara rutin
b.
Satus Kesehatan
Masa Lalu
1) Penyakit yang
pernah dialami
-
2) Pernah dirawat : Pasien belum pernah mengalami
perawatan sebelumnya
3) Alergi
Tidak
memiliki alergi
4) Kebiasaan
(merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien
memiliki kebiasaan merokok.
c.
Riwayat
Penyakit Keluarga
Tidak
ada riwayat penyakit
d. Diagnosa Medis dan therapy
·
Diagnosa
medis : Ca Nasofaring stadium
III
·
Terapi
obat :
Obat
kemoterapi
3. Pola
Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a.
Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien
menyadari bahwa dirinya sedang dalam kondisi sakit sehingga memeriksakan
penyakitnya ke RS. Selain itu pasien optimis dapat sembuh, dibuktikan dengan
komitmennya untuk terus menjalani kemoterapi.
b.
Pola Nutrisi-Metabolik
·
Sebelum
sakit
Sebelum
sakit pasien makan secara rutin dengan porsi banyak.
·
Saat
sakit
Setelah
sakit pasien mengalami penurunan nafsu makan sehingga konsumsi makan pasien
berkurang.
c.
Pola
Eliminasi
1.
BAB
-
Sebelum
sakit : BAB pasien lancar
-
Saat
sakit : BAB pasien
lancar dilakukan secara rutin 1x sehari
2.
BAK
-
Sebelum
sakit : Urine pasien normal
-
Saat
sakit : Urine
pasien normal
d.
Pola
aktivitas dan latihan
1. Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Makan dan minum
|
√
|
||||
Mandi
|
√
|
||||
Toileting
|
√
|
||||
Berpakaian
|
√
|
||||
Berpindah
|
√
|
0:
mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
2.
Latihan
-
Sebelum
sakit
Pasien
tidak melakukan olahraga khusus, akan tetapi rutin bekerja setiap harinya
-
Saat
sakit
Pasien
tetap bekerja karena harus mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.
e.
Pola kognitif dan Persepsi
Pola
kognitif dan persepsi pasien sangat baik.
f.
Pola Persepsi-Konsep diri
g.
Bapak
Toni juga mengeluh malu karena kebotakan yang dialaminya setelah menjalani kemoterapi
h.
Pola Tidur dan Istirahat
-
Sebelum
sakit
Pasien
tidak mengalami kesulitan maupun gangguan saat tidur, memulai tidur,dan dapat
memulai tidur saat kondisi mengantuk.
-
Saat
sakit
Pasien
seringkali merasa sering kesultan bernafas sehingga mengganggu pola tidur
pasien.
i.
Pola Peran-Hubungan
Pasien
mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga dan anaknya. Pasien juga memiliki
hubungan yang baik di masyarakat.
j.
Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien
mengeluhkan rasa malu tapi pasien tetap optimis untuk menjalani kemoterapi demi
kesembuhannya.
k.
Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien
menganggap bahwa sakit yang diderita merupakan ujian dari Tuhan yang harus
disikapi dengan kesabaran dan upaya untuk mencapai kesembuhan. Kondisi sehat
bagi pasien merupakan kondisi yang harus disyukuri sebagai nikmat dari Tuhan.
4.
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
Tingkat
kesadaran : komposmetis
b. Tanda-tanda Vital :
Nadi = 80x/menit Suhu =37oC ,
TD =
120/90, RR = 19x/
menit
c. Keadaan fisk
-
Kepala
dan leher : ditemukan pembesaran limfa di
leher.
ü Ekstremitas :
normal dan tidak ada kelainan fungsi
ANALISIS DATA
Data pasien
|
Etiologi
|
Diagnosa
|
DO:
v Terdapat
lendir berlebih di hidung
DS:
v Seorang
tukang kayu
v Tinggal
di daerah yang dekat dengan pabrik sehingga udara di sekitarnya kotor
v Sering
merasa hidungnya tersumbat
v Mengalami
kesulitan saat bernafas
v Merokok
|
Lendir berlebih di hidung
|
Innefective
Airway Clearance b.d lendir yang berlebih
|
DO:
v Diagnosis
Ca Nasofaring stadium III
DS:
v Mengeluhkan
nyeri di pagi hari
|
Ca
Nasofaring stadium III
|
Acute
pain b.d Ca Nasofaring
|
DO:
v TB:
160cm, BB: 45 kg
v Terapi
kemoterapi secara rutin setiap dua minggu sekali
|
Terapi kemoterapi
|
Imbalanced
Nutrition Less than Body Requirement b.d kemotherapi
|
DO:
v Adanya
pembesaran kelenjar limfa pada leher
|
Pembesaran limfa pada leher
|
Risk
for infection b.d penurunan imun tubuh
|
DS:
v mengeluh malu karena kebotakan yang dialaminya
|
kemoterapi
|
Disturb body image b.d kemoterapi
|
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Ineffective airway clearance
Domain
11 : Savety/protection
Class
2 : Phisical injury
Definisi : ketidakmampuan untuk membersihkan
sekresi/obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang
bersih.
Batasan
karakterisitik:
·
sputum berlebihan
·
perubahan frekuensi napas
·
perubahan ritme pernapasan
Faktor
yang berkaitan:
·
Lingkungan: merokok
NOC
·
Aspiration prevention
Definisi: tindakan diri untuk mencegah partikel cair
dan padat ke paru-paru
Indikator:
o
Identifikasi faktor risiko
o
Hindari faktor risiko
o
Pertahankan kebersihan mulut
o
posisi tegak ketika makan dan minum
·
Respiratory status: ventilation
Definisi:
perpindahan udara masuk dan keluar paru-paru
Indikator:
o
respiratory rate: dalam rentang normal
o
rhitme respiratory: rentang normal
o
kedalaman inspiarasi: dalam rentang
normal
o
gangguan ekspirasi: perubahan ke normal
o
penumpukan sputum berkurang
NIC
·
Aspiration Prevention : pencegahan atau meminimalkan faktor resiko
pada pasien yang terkena resiko aspirasi
o
monitor level kesadaran, reflek batuk,
dan kemampuan menelan
o
monitor status pulmonary
o
berikan makanan yang ukurannya kecil
o
berikan makanan sedikit demi sedikit
·
Respiratory Monitoring : mengumpulkan
dan menganalisis data pasien untuk meningkatkan kepatenan jalan napas dan
keadekuatan pertukaran gas
o
Memonitor respiratory rate, ritme,
kedalaman dan usaha untuk bernapas
o
Memonitor pola napas (takipnea)
2. Acute pain
Domain
12 : comfort
Class
1 : Physical comfort
Definisi : unpleasant sensory and emotional
experience arising from actual or potential tissue damage or described in terms
of such damage (International Association
for the Study of Pain); sudden or slow onset of any intensity from mild to
severe with an anticipated or predictable end and a duration of <6 bulan
Batasan
karakteristik:
·
Perubahan tekanan darah
·
Perubahan denyut nadi
·
Perubahan frekuensi nafas
·
Penyimpangan perilaku (ex. Aktivitas)
NOC
·
Discomfort level : severity of observed
or reported mental or physical discomfort
o
Nyeri (dari skala 2 ke 4)
o
Kecemasan (dari skala 2 ke 4)
o
Kelelahan (dari skala 3 ke 5)
·
Pain level : severity of observed or
reported pain
o
Menyatakan nyeri (dari skala 2 ke 4)
o
Ekpresi nyeri pada wajah (dari skala 2
ke 4)
o
Kelemahan (dari skala 3 ke 5)
·
Vital signs: extent to which temperature
pulse, respiration, and blood pressure aare within normal range
o
Denyut nadi (dari skala 2 ke 5)
o
Frekuensi nafas (dari skala 2 ke 5)
o
Tekanan darah systolic (dari skala 3 ke
4)
o
Tekanan darah diastolic (dari skala 3 ke
4)
NIC
·
Pain management: alleviation of pain or
a reduction in pain to a level of comfort that is acceptable to the patient
o
Melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas keparahan nyeri, dan faktor pencetus
o
Observasi isyarat ketidaknyamanan non
verbal
o
Menggunakan komunikasi terapeutik
o
Mengeksplorasi pengetahuan
dan kepercayaannya mengenai nyeri
o
Menentukan dampak nyeri terhadap
kualitas hidup (ex. Tidur, aktivitas, penampilan kerja)
o
Mengeksplorasi pasien mengenai faktor
yang dapat meningkatkan atau menghilangkan nyeri
o
Menyediakan informasi mengenai nyeri,
misalnya penyebab nyeri, berapa lama itu reda, antisipasi ketidaknyamanan
3. Imbalance nutrition: less than body
requirement
Definisi : ketidakadekuatan intake nutrisi
untuk memenuhi kebutuhan metabolism
Defining characteristic :
·
Kehilangan berat tubuh lebih dari 20% dari
berat ideal
·
Kehilangan berat tubuh dengan intake
nutrisi yang adkuat
·
Ketidakmampuan menelan makanan
·
Kelemahan otot untuk menelan
Related
factor :
·
Kesulitan dalam menelan makanan
NOC
·
Appetite:
keinginan untuk makan ketika sakit atau menerima pengobatan
Indikator :
·
Keinginan
untuk makan
·
Menikmati
makanan
·
Intake
makanan
·
Intake
nutrisi
·
Intake
cairan
·
Nutritional
Status
: meningkatkan nutrisi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
Indikator :
o
Intake nutrisi
o
Intake cairan
o
Intake makanan
o
Rasio berat dan tinggi
o
Tonus otot
NIC
·
Eating
disorder management : pencegahan dan pengobatan pembatasan
makanan yang berat dan aktivitas berlebih atau minuman keras dan pembersihan
makanan dan cairan
o
Kolaborasi
dengan anggota tim kesehatan yang lain untuk meningkatkan rencana pengobatan
o
Mengembangkan
hubungan yang mendukung dengan pasien
o
Monitor
intake dan output cairan
o
Monitor
perilaku pasien yang berhubungan dengan makan, kehilangan berat badan dan
pencapaian berat badan
·
Nutrition
management : membantu dengan atau menyediakan keseimbangan
intake makanan dan cairan
o
Meningkatkan
intake kalori yang sesuai dengan tipe dan gaya hidup
o
Menyediakan
makanan pilihan
o
Timbang
berat badan secara berkala
o
Sediakan
informasi tentang keburuhan nutrisi dan bagaimana cara memenuhinya
·
Nutrition Therapy : mengatur makanan dan
cairan untuk mendukung proses metabolic diri pasien yang malnutrisi atau pada
pasien yang tinggi resikonya untuk malnutrisi
o
Kaji secara lengkap nutrisi pasien
o
Memonitor masuknya makanan dan minuman
o
Hitung intake kalori tiap hari
o
Kolaborasi dengan dietition (ahli gizi)
tentang jumlah kalori dan tipe dari nutrisi yang dibutuhkan
o
Menentukan makanan yang sesuai dengan
budaya dan agama pasien
o
Memilih supplement yang cocok untuk
pasien
o
Mendorong pasien untuk memilih makanan
yang halus
4. Risk for infection
Domain
11 : safety/protection
Class
1 : infection
Definisi : risiko untuk terkena organisme
patogen
Fakor
risiko:
·
ketidakadekuatan pertahanan primer:
merokok
·
ketidakadekuatan pertahanan sekunder:
immunosupresan (tidak adekuatnya imunitas tubuh)
·
malnutrisi
·
defisit pengetahuan untuk mencegah
infeksi
NOC
·
Risk Control: Infectious Process
Definisi:
tindakan untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi terhadap anc aman
infeksi.
Indikator:
o
Mengetahui risiko infeksi
o
Mengetahui perilaku personal yang
berkaitan dengan risiko infeksi
o
Identifikasi faktor risiko sesuai
situasi setiap hari
o
Identifikasi strategi untuk melindungi
diri dari orang yang terkena infeksi
o
Melakukan cuci tangan
o
Melakukan universal precaution
NIC
·
Infection control : mencegah dengan cara mendeteksi
awal infeksi pada pasien yang berisiko
o
mempertahankan asepsis pasien
o
menganjurkan terkait intake nutrisi yang
memadai
o
menganjurkan terkait intake cairan
o
menganjurkan istirahat
o
ajarkan pada pasien dan keluarga terkait
tanda da gejala infeksi dan kapan perlu melaporkannya ke tenaga kesehatan
o
ajarkan pada pasien dan keluarga terkait
bagaimana cara mencegah infeksi
5. Disturb body image: cemotherapy
Domain
6 : perception/cognition
Class
3 : body image
Definition
: confusion in mental picture of
one’s physical self
Batasan
karakteristik:
·
respon nonverbal pada perubahan tubuh
terkini (penampilan)
·
melaporkan perasaan yang dialami ketika
orang lain melihat penampilan dirinya
NOC
·
Body image :
persepsi tentang penampilan diri dan fungsi tubuh
Indikator:
o
Gambaran internal tentang dirinya :
menjadi positif
o
Deskripsi terkait bagian tubuh yang
terkena
o
Merasa puas dengan penampilan diri
o
Mengatur/mengurus perubahan penampilan
fisik
o
NIC
·
Body Image Enhacment : improving a
patient’s conscious and unconscious perception and attitude toward his /her
body
o
Membantu pasien mendiskusikan perubahan
yang dikarenkan sakitnya
o
Mengidentifikasi support group yang
tersedia untuk pasien
o
Memfasilitasi pasien dengan individu
lain yang memiliki perubahan body image yang sama
Terima kasih informasinya sangat lengkap sekali..
BalasHapusoya untuk situs referensi saya lagi baca2 disini http://www.tanyadok.com/kesehatan/kanker-nasofaring-kenali-hindari-dan-obati sekarang jadi lebih tambah pham dan menambah wawasan..