Impact of ethics consultation in the intensive care setting: A randomized controlled trial
Analisis
Jurnal
Tujuan
dari studi ini adalah menentukan apakah konsultasi etik di tatanan perawatan
kritis mengurangi terapi yang tidak memberi manfaat untuk pasien dan apakah
dokter, perawat, pekerja sosial, dan keluarga menganggap konsultasi etik
bermanfaat. Dalam beberapa tahun belakangan ini, konsultasi etik diberikan di
banyak institusi perawatan kesehatan sebagai suatu cara membantu pemberi
perawatan kesehatan menyelesaikan konflik dan mengambil keputusan sulit terkait
terapi medis. Akan tetapi, penelitian empiris yang mengevaluasi konsultasi etik
sangat terbatas. Salah satu studi empiris yang terbesar, studi SUPPORT, tidak
menunjukkan adanya perbaikan pengambilan keputusan di akhir hayat atau
penurunan pemakaian perawatan yang memperlama hidup setelah intervensi yang
diberikan oleh seorang perawat yang terlatih khusus untuk memfasilitasi rencana
perawatan asuhan lanjut. Terdapat kebutuhan yang besar akan penelitian empiris.
Studi
ini dilakukan di unit perawatan intensif (ICU) medis dan pediatrik di sebuah
sentra medis universitas. Tujuh puluh empat pasien yang mengalami konflik
terhadap terapi berbasis nilai dipilih secara acak menjadi kelompok yang
mendapatkan konsultasi etik dan kelompok yang tidak. Data medis dan masa rawat
inap di ICU dibandingkan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol.
Wawancara terhadap dokter yang bertanggung jawab, perawat, pekerja sosial, dan
keluarga dilakukan dalam waktu 1 bulan setelah kematian pasien atau pemulangan
dari rumah sakit. Para responden ditanya apakah konsultasi etik membantu
identifikasi, analisis, dan penyelesaian isu etik, memberikan penyuluhan
mengenai isu etik, dan menunjukkan pandangan pribadi.
Pasien
dimasukkan ke dalam studi tersebut karena ketidaksepakatan apakah akan
menjalani terapi penyokong hidup yang agresif atau perawatan yang memberikan
rasa nyaman, karena dokter atau perawat mengungkapkan kekhawatiran mengenai
terapi yang sia-sia, atau karena adanya konflik atau keraguan mengenai
pengambil keputusan yang tepat untuk pasien tersebut. Hasil studi memperlihatkan
bahwa meskipun tidak ada perbedaan kematian antara pasien yang mendapatkan
konsultasi etik, untuk pasien yang mendapatkan konsultasi etik, terdapat
pengurangan masa rawat inap di ICU dan terapi penyokong hidup pada pasien yang
meninggal sebelum pemulangan. Mayoritas pemberi perawatan kesehatan dan anggota
keluarga yang diwawancara merasa konsultasi etik membantu dan akan kembali
mencari konsultasi etik apabila berada dalam situasi yang sama.
(Schneiderman, L.,
Gillmer, T., Teetzel, H. 2000. Impact of
ethics consultation in the intensive care setting: A randomized controlled
trial. Crit Care Med, vol. 28, no. 12, pp. 3920-3924.)
Komentar
Posting Komentar