Reumatik
Definisi
Reumatik, kata yang sudah tak asing lagi di telinga
kita. Apalagi pada orang-orang tua, khususnya para lansia. Rematik yaitu suatu
penyakit yang menyerang persendian dan struktur sekitarnya. Tanda-tanda bahwa
rematik melanda adalah bengkak, warna kulit menjadi kemerahan, nyeri pada
lutut, siku atau pergelangan, di sendi-sendi lain, serta gangguan pada otot dan
tendo.
Adapun
macam-macam rematik, antara lain:
·
Osteoarthritis, dimana rematik
ini disebabkan karena pengapuran. Pengapuran yang dimaksud disini adalah
menipisnya jaringan tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan persendian.
Dan kasus rematik ini adalah kasus yang sering terjadi, yakni memiliki
persentase 50%.
·
Rematik luar sendi yang
menyerang jaringan luar tulang rawan
·
Rematik peradangan, disebabkan
karena jaringan synovial (yang menghasilkan cairan pelumas sendi) membengkak
dan sel-sel di sekitarnya meradang. Jenis rematik ini bisa melanda berbagai
usia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan lansia.
·
Dan jenis yang terakhir yaitu rematik
yang dikarenakan pengeroposan.
Berdasarkan kasus rematik yang melanda, dapat di
klasifikasikan menjadi dua, yaitu di dunia dan di Indonesia. Di dunia, kasus
yang paling banyak melanda yaitu arthritis rheumatoid (rematik radang sendi),
gout (kadar asam urat yang tinggi), dan osteoarthritis (pengapuran sendi). Gejala
yang sering muncul pada osteoarthritis yaitu nyeri pada sendi setelah melakukan
aktivitas atau saat perubahan cuaca (dari cuaca dingin ke panas).
Sedangkan di Indonesia, untuk kasus rematik
yang paling sering melanda yaitu sama dengan kasus di dunia, arthritis
rheumatoid, dengan gejala sendi terasa kaku saat bangun tidur dan penderita
sulit bergerak. Arthritis rheumatoid ini menyerang di usia 20 – 50 tahun.
Sendi mulai bermasalah ketika berusia sekitar 40
tahunan. Dan rematik di usia produktif yang disebabkan karena peradangan yaitu
asam urat, di usia 30-40 tahun. Hal ini karena kelebihan hasil metabolisme
purin yang tertimbun di sendi.
Pengobatan
Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
rematik ada bermacam-macam. Ada terapi farmakologi, dan ada uga terapi non
farmakologi.
Terapi farmakologi meliputi
- Analgesic, untuk menekan prostaglandin, yang menyebabkan radang. Efek samping dari mengonsumsi analgesic ini adalah menimbulkan gangguan lambung dan ginjal.
- Kortikosteroid, untuk mengatasi inflamasi dan menekan system kekebalan tubuh. Bentuk sediaan obat dari kortikosteroid ini berupa krim atau suntikan. Efek samping yang ditimbulkan apabila mengonsumsi jenis obat kortikosteroid antara lain nafsu makan meningkat, berat badan bertambah, emosi labil, serta pembengkakan di area-area tertentu.
Sedangkan untuk terapi non-farmakologinya yaitu
- Kompres es. Terapi ini dimaksudkan untuk menurunkan ambang nyeri dan menurunkan fungsi enzim.
- Olahraga ringan, misal bisa dengan jalan kaki. Hal ini agar berat badan tetap ideal, membakar kalori, menguatkan otot dan membangun tulang yang kuat tanpa mengganggu persendian yang sakit. Selain itu, hindari olahraga yang membebani lutut, misalnya bulutangkis, tennis, beladiri, jogging, dan lain-lain.
- Jus seledri, kubis atau wortel. Ada juga herbal untuk rematik, misalnya jahe, kunyit, daun lidah buaya, rosemary, aromaterapi atau minyak juniper.
Menurut pakar tanaman obat,
Prof Hembing Wijayakusuma, Efek farmakologis dari singkong adalah sebagai
antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian yang umum
dipakai pada tanaman ini adalah daun dan umbi. Selain sebagai makanan, tanaman
singkong memiliki berbagai khasiat sebagai obat. Di antaranya obat rematik,
sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri,
dan bisa meningkatkan stamina. Mengatasi rematik bisa dilakukan dengan
pemakaian dalam dan pemakaian luar.
Pencegahan
Siapa bilang
rematik tak bisa dicegah? Itu salah besar. Rematik bisa dicegah. Beberapa hal
yang bisa dilakukan untuk mencegah rematik yaitu
- Tidak melakukan olahraga yang berlebihan
- Usahakan berat badan tetap stabil
- jaga agar asupan makanan seimbang sesuai kebutuhan, dan kalau bisa perbanyak makan ikan laut dalam
- Konsumsi suplemen yang banyak mengandung omega 3, karena di dalamnya ada zat yang sangat efektif untuk memelihara persendian agar tetap lentur.
Komentar
Posting Komentar